Selasa, 31 Desember 2013

Friend and Love - Kesehatan dan Gangguan Mental

Paper Kesehatan dan Gangguan Mental
FRIENDSHIP AND LOVE

lambang-ugm_bw_baku_trsp.gif



Kelompok 5:

Arifatun Umaroh              12/329513/PS/06356
Mika Miyanti            12/329361/PS/06263
Prima Soraya Anas    12/ 329396/PS/06298
M. Nur Rafsanjani     12/ 329437/PS/06337
Suci Pebriani                    12/334428/PS/06396
Sigma Presilia E               12/334578/PS/06446

Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada
2012
A.     Forming Relationships: Attraction.
Pada umumnya persahabatan itu berdasarkan adanya kesamaan untuk mengembangkan sebuah hubungan yang erat. Pelaku persahabatan dan percintaan ini sebagian besar ialah individu yang sudah saling mengenal dalam jangka waktu yang lama dan berada di lingkungan yang sama. Validasi konsensual menerangkan bahwa sikap dan perilaku kita didukung oleh sikap dan perilaku orang yang cenderung sama seperti kita. Perempuan lebih menilai sebuah persahabat dari considerateness, honesty, dependability, kindness, understanding. Lain halnya dengan laki-laki, kaum laki-laki lebih meyukai good looking, cooking skills, frugaliy. Persahabatan diawali dengan sifat kepribadian yang jujur, tulus, setia, pengertian, amanah, dapat diandalkan, dan cerdas.
B.     Friendships
Persahabatan adalah sebuah hungungan dekat yang dibangun untuk meningkatkan keintiman, penerimaan, dan saling memahami. Hubungan persahabatan yang dijalin oleh semua orang akan menghasilkan keuntungan. Keuntungan tersebut antara lain:  mengurangi rasa kesepian/kesendirian, menjadi sumber daya harga diri, dan menyediakan dukungan emosional. Kemudian, adanya perbedaan jenis kelamin terhadap hubungan persahabatan yang dibangun.
Persahabatan yang terjadi diantara perempuan itu lebih banyak memiliki teman dekat, persahabatan yang dibangun lebih bersifat terbuka, saling mendukung satu dengan yang lainnya, selalu mendengarkan keluh kesah temannya dan berempati. Sedangkan, persahabatan yang terjadi diantara laki-laki itu tidak terlalu suka membicarakan tentang kelemahan mereka sendiri, cenderung menginginkan sebuah solusi yang praktis untuk menyeesaikan masalah yang mereka hadapi, dan lebih kompetitif daripada wanita. Persahabatan yang terjadi antara perempuan dan laki-laki itu sebuah hubungan teman dekat yang beda gender dan masalah yang muncul itu karena adanya perbedaan harapan.
C.     Love
Apakah cinta itu? Cinta adalah sikap terhadap orang lain (Rubin). Romantic love: Passionate love, respon emosional yang intens dan seringkali tidak realistik terhadap orang lain, orang yang terlibat menginterpretasikan perasaannya sebagai “cinta sejati”, sementara orang lain yang melihatnya sering menyebutnya infatuation. Tipe passionate love ini mempunyai komponen sexuality dan infatuation. Affectionate love: Companiote love, tipe cinta yang terjadi ketika individu ingin memiliki kedekatan dan kasih sayang dengan yang lain.
Pada hubungan cinta ini, tahap awal dari romantic love tumbuh ke dalam afeksi. Consummate love, model segitiga tentang cinta yang dikemukakan oleh Robert Sternberg ini meliputi: passion, intimacy, dan commitment. Passion ialah daya tarik seksual dan motif seksual yang terkait dengan hubungan antara pasangan yang bercinta. Intimacy ialah kedekatan yang dirasakan oleh pasangan dan kekuatan ikatan yang mempersatukan cinta mereka. Commitment ialah elemen-elemen kognitif yang terlibat di dalam keputusan membagun sebuah hubungan dan keputusan yang dapat mempertahankan hubungan tersebut.
D.   Attachment
Attachment adalah sebuah ikatan (bonding) afektif yang terus bertahan, yang ditandai oleh kecenderungan untuk mencari dan memelihara kedekatan dengan orang tertentu, khususnya ketika seseorang berada di bawah situasi menekan/stres (Bowlby dalam Colin, 1996). Mary Ainsworth (1979) mengidentifikasi adanya tiga tipe kelekatan antara bayi dan ibunya atau pengasuhnya. Secure attachment, adanya rasa aman yang dirasakan bayi saat berinteraksi dengan sang ibu atau pengasuhnya. Avoidant attachment, bayi menghindar atau menolak atau pun merespons secara lambat ketika orangtuanya datang. Ketika sang ibu atau pengasuh memperlihatkan sikap yang tidak konsisten saat berinteraksi dengan anak, hal ini memungkinkan terbentuknya Ambivalent attachment.
E.     Falling Out of Love
Hal ini dapat terjadi jika kita terobsesi dengan seseorang yang selalu menghancurkan kepercayaan kita. Jika kita terlibat dengan seseorang yang suka menghambur-hamburkan uang kita. Jika kita memiliki perasaan cinta kepada seseorang tetapi orang tersebut tidak dapat membalas perasaan cinta kita (bertepuk sebelah tangan).
F.     The Dark Side of Close Relationships
Jealous atau rasa cemburu ialah emosi negatif bercampur dengan kecurigaaan, permusuhan, kekecewaan, dan kemarahan yang dirasakan oleh seseorang. Orang yang memiliki harga diri yang rendah cenderung lebih mudah cemburu daripada orang yang memiliki harga diri tinggi. Laki-laki akan merasa cemburu jika terjadi ketidaksetiaan seksual pada pasangannya. Sedangkan, perempuan merasa cemburu ketika pasangannya memiliki komitmen dengan orang lain.
Discroll mengidentifikasikan tiga siklus marah : Anger justifies itself yaitu membuat argumen untuk membenarkan kemarahan dan kemudian menggunakan argumen ini untuk meluapkan kemarahannya lebih lanjut. Passivity and outburst kemarahan yang timbul karena kegagalan dalam menghadapi masalah sehingga setelah dia marah dia menertawakan kegagalannya sendiri. Catharsis (merasa diperlakukan tidak adil) terjadi ketika seorang temanmu yang pemarah membuat kamu marah sehingga temanmu semakin marah dan begitulah seterusnya. Carol Tavris (1989) memberikan saran untuk memutuskan siklus kemarahan: Berhenti berpikir jika kamu akan menolong temanmu; Bertanggungjawab terhadap emosi dan tindakan; Kesopanan adalah hal penting.
Spouse and Partner Abuse: Kemarahan dan kecemburuan dapat menimbulkan kekerasan dalam berhubungan; Kekerasan pasangan mempengaruhi  satu dari empat pasangan. Walker (2000) mendeskripsikan 3 siklus dalam kekerasan: Membangun suasana yang menegangkan; Peristiwa yang telah mencapai puncak ketegangan; mencintai-kesedihan yang sangat mendalam. Hambatan dalam mengubah konflik : Mereka mengurangi dan menolak kekerasan; Mereka memiliki ketergantungan pada pasangan seperti sumber kelekatan dan dukungan; Mereka memiliki self-esteem yang rendah; Lingkungan di sekitar mereka dekat dengan kekerasan.

Dependence: Orang yang sangat ketergantungan akan menjadi beban pasangannya; pasangannya merasa marah dan menjadi musuh; Orang yang ketergantungan itu memiliki self-esteem yang rendah dan merasa tidak aman. Kesepian terjadi ketika seseorang tidak berinteraksi dengan orang lain, sehingga ia akan merasa bahwa hidupnya hampa. Seseorang dalam keadaan kesepian yang kronis akan merasa bahwa dirinya meiliki kekurangan fisik atau pun mental. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar