Kamis, 11 September 2014

Cerpen

Jalan yang Hilang dalam Kegelapan
Oleh: Arifatun Umaroh

Tiga tahun yang lalu aku hidup sebagai seorang anak remaja berusia 16 tahun, Eno adalah panggilan akrabku. Aku tinggal bersama nenek dan kakek di sebuah desa yang berada di sudut kota Yogyakarta. Sejak kecil aku tak mengenal siapa kedua orangtuaku. Setiap kali aku menanyakan tentang siapa orangtua kandungku, kakek pun selalu menghindar ataupun hanya diam tanpa memandangku sedikitpun. Oleh karena itu, aku pun tak bisa berbuat apa-apa jika kakek sudah berbuat demikian. Aku hanya bisa menghela nafas panjang dan beranjak pergi.
“Eno, cepat kemari”, panggil nenek. “Iya, nek”, jawabku sambil berlari menghampiri nenek di belakang rumah. “Tolong bawakan kayu bakar ini ke dapur, nenek mau pergi ke warung sebentar”, kata nenek. “Baik, nek, kalau nenek capek mendingan nenek istirahat di dalam saja, biar Eno yang pergi ke warung, nenek mau beli apa?”, kataku sambil membawa kayu bakar. “Ya sudah, taruh dulu kayu bakarnya di dapur, habis itu kamu pergi ke warung depan beli beras, teh, dan gula pasir”, ujar nenek. “Baik, nek”, ucapku.
Aku pun melakukan semua hal itu dengan sepenuh hati. Bagiku nenek seperti ibu, meskipun aku bukan terlahir dari rahim nenek tapi aku tetap menganggapnya sebagai ibu yang sangat aku hormati. Hanya neneklah yang bersikap lembut dan penuh kasih terhadapku. Setelah aku membeli pesanan nenek, aku kembali ke rumah dan menyerahkan barang belanjaan kepada nenek. Namun, aku sangat terkejut ketika menemukan tubuh nenek terkulai lemas disamping pintu kamar. Aku pun menjatuhkan  barang belanjaan dan berlari menghampiri nenek. Aku memapah nenek ke atas tempat tidur dan membantunya berbaring di atas ranjang. Aku bingung apa yang harus ku lakukan, sementara kakek belum pulang dari tempat kerjanya.
Wajah nenek pucat dan nafasnya pun terengah-engah, aku tak kuasa menahan tangis melihat keadaan nenek. Tanpa pikir panjang aku meminta bantuan tetanggaku untuk membawa nenek ke puskesmas. Pak Iman yang sedang membetulkan genting atap rumahnya pun berhenti dan membantuku membawa nenek ke puskesmas. Keberuntungan tak berpihak kepada nenek, sesaat setelah tiba di puskesmas, nenek menghembuskan nafas terakhirnya. Aku pun semakin terisak melihat nenekku meninggal sebelum mendapat perawatan. Hari itu juga nenek dimakamkan di pemakaman dekat balai desa. Sepeninggalan nenek, aku pun semakin terpuruk menjalani kehidupan ini. Tak ada lagi orang yang memperhatikanku dan menyayangiku. Kakek pun semakin acuh terhadapku.
Kini usia ku 19 tahun, aku pun telah pergi meninggalkan rumah tanpa sepatah kata pun aku ucapkan kepada kakek. Tepatnya dua tahun semenjak kepergian nenek, aku semakin lama tidak betah tinggal di rumah bersama kakek yang bersikap dingin terhadapku. Aku memutuskan untuk meninggalkan rumah dan merantau ke Jakarta. Sesampainya di Jakarta, aku pun tak tahu pasti apa yang akan aku lakukan, aku tak tahu harus tidur dimana, makan apa, karna aku tak memiliki uang yang cukup. Aku pun bertemu dengan seorang pengamen yang bernama mas Dwi. Meskipun mas Dwi hanya seorang pengamen, namun dia mau menolongku. Aku diajak tinggal bersama mas Dwi dikostnya.
Sesampainya di kost mas Dwi, aku pun bercerita tentang kehidupanku di desa. “Kamu masih beruntung bisa mendapat kasih sayang dari nenekmu, No”, kata mas Dwi setelah mendengar ceritaku. “Memangnya mas Dwi tidak pernah mendapat kasih sayang dari orangtua mas?”, tanyaku. “Enggak, ibuku meninggal ketika melahirkanku, sementara bapakku lebih memilih pergi dengan perempuan lain, dan aku pun dibuangnya di samping pos ronda”, kata mas Dwi. “Maaf mas, saya tidak bermaksud mengungkap luka lama”, kataku. “Tidak apa-apa, No, sudah biasa juga kok, sejak kecil aku tinggal di panti asuhan tapi itu pun tidak lama karena panti asuhan yang aku tempati kebakaran, kira-kira aku baru usia 7 tahun”, cerita mas Dwi. “Terus setelah panti kebakaran mas Dwi tinggal dimana?”, tanyaku. “Ya mau gimana lagi kalau panti sudah habis karena kebakaran, sudah tidak ada tempat lagi buatku, sejak saat itu aku hidup dijalanan”, jawab mas Dwi. Jam menunjukkan pukul 23.30 WIB mas Dwi pun menyuruhku istirahat. Aku pun bergegas berbaring di tempat tidur dan menutup mataku agar terpejam. Lelah yang tak terkalahkan membuatku cepat terlelap.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, satu tahun telah berlalu semenjak aku tinggal di Jakarta. Aku dan mas Dwi pun masih tinggal bersama di kost yang sempit dan kumuh. Namun, aku tak pernah menyesal telah mengenal mas Dwi dan tinggal bersamanya. Berkat mas Dwi juga aku bisa bekerja sebagai penjaga warnet di dekat pasar tanah abang. Sementara mas Dwi masih asyik dengan profesinya sebagai pengamen. Selama itu juga mataku terbuka lebar melihat kehidupan yang keras. Pergaulan bebas pun telah aku jalani, betapa kerasnya mempertahankan hidup di kota besar ini. Aku tak bisa terlepas dari pergaulan yang sudah menjalar disetiap sudut kota ini. Setiap hari aku mengkonsumsi alkohol bersama teman-teman. Aku pun sudah terbuai dengan gaya hidup yang bebas ini. Terlebih lagi mas Dwi merantau ke Kalimantan bersama teman ngamennya dan kini aku semakin bebas menjalani kehidupanku. Aku pun enggan untuk pulang ke kampung halaman, aku tak ingin meninggalkan kehidupanku yang bebas ini.
Semakin lama aku semakin terjerumus ke jalan yang hitam. Aku tak hanya mabuk-mabukan saja, namun aku mulai mengkonsumsi ganja. Awalnya hanya coba-coba, tapi lama-kelamaan membuatku ketagihan. Harga ganja yang mahal pun membuatku mencari segala cara agar aku bisa mendapatkannya. Aku tak peduli halal dan haram uang yang kugunakan untuk membeli ganja tersebut, asal aku bisa menghisapnya. Hidupku semakin tak karuan dan aku pun semakin hancur dalam gelapnya dunia hitam.  Mungkin aku sudah gila dengan dunia yang fana ini. Namun, aku tetap menjalani kehidupanku disini, ya dunia yang hitam dan sesat ini. Aku tak bisa lepas dari belenggu kehidupan ini. Aku pun tak bisa pergi meninggalkan semua hal yang telah ku jalani selama ini. Aku hidup saat ini untuk menjalani apa yang ada dihadapanku saat ini juga. Aku tak peduli dengan masa laluku ataupun masa depanku kelak.

Aku tak bisa menggali masa lalu ku dan aku tak bisa menggambarkan masa depanku, karena hidup adalah saat ini yang aku jalani sekarang ini. Tak ada satu orang pun yang bisa mengaturku, karena dirikulah yang akan menjalani kehidupan ini bukan orang lain. Orang lain tak punya hak atas kehidupanku, diriku sendirilah yang menentukan arah kehidupan. Aku tak peduli dengan semua perkataan orang yang dilontarkan kepadaku. Aku hanya ingin menjalani kehidupanku yang kelam ini. Ya, kehidupan yang kelam ini telah membawaku ke dalam sebuah jalan yang hilang dalam kegelapan. Kegelapan yang entah sampai mana ujungnya, aku pun tak tahu pasti. Aku hanya mengenal kegelapan dalam menjalani kehidupan saat ini. Duniaku yang gelap dan jalan yang lenyap dalam pandangan hitamnya.

Minggu, 12 Januari 2014

Lirik lagu suporteran ala Supersonik UGM

Supersonik adalah julukan bagi suporter teknik UGM, meski berbeda-beda prodi tetapi tetaplah menjadi Teknik Satu :)


Senangnya dalam hati, teknikku main lagi
Salam hangat dari kami, teknik mania
Kepada panitia  kami sayang padamu
Kepada futsal teknik, i say i love you
Andeca andeci ya bora bora bori
Andeca andeci ya bora bora bori

Jangan pulang, teknik jangan pulang
Jangan pulang, sebelum kita menang
Jangan pulang, teknik jangan pulang
Tunggu saja, teknik pasti menang

Hari ini harusnya aku pacaran, diam-diam ku menonton pertandingan
Orang bilang kami ini kesurupan, demi teknikku apapun ku lakukan
Supersonik – supersonik ooo super – supersonik ooo
Supersonik – supersonik ooo supersonik – suppersonik ooo

Ole ole ole ole futsal teknik ole ole
Ole ole ole ole futsal teknik ole ole
Lalalalalalala lalalalala
Lalalalalalala lalalalala

Kalau aku teknik, kamu mau apa, Aku berterimakasih pada mama
Papa mama saya cerita supersonik, semua supersonik
Pergi bila jadi teknik mania, terus setia dukung teknik berlaga
Kalau aku teknik, kamu mau apa, ku berterimakasih pada tetangga
Semua tetanggaku cerita supersonik, semua supersonik
Teknik kemana-mana, juara kemana-mana
Teknik kemana-mana sudah pasti juara

Saya gembira, mengapa kau gembira
Saya gembira, apa sebabnya
Saya gembira, mengapa kau gembira
Karena teknikku menang
Syalalalala syalala Syalalalala syalala
Syalalalala syalala Syalalalala syalala
Syalala syalala

Terus berlari, tak kenal patah hati
Asal kau mengaku bahagia
Hoooo hooooo hoooo hooooo

Datang dan bergabung bersama kami, supersonik bergembira disini
Kobarkan semangat sepenuh hati, teknikku pasti menang
Pasti menang (tepuk tangan) pasti menang (tepuk tangan) pasti menang pasti menang
Pasti menang (tepuk tangan) pasti menang (tepuk tangan) pasti menang pasti  menang

Kami suporter solid teknik ugm, futsal teknik jadilah nomer 1
Kami disini mendukungmu selalu, selalu dan selalu, dan selalu
Terus berjuang dan kami selalu di depan, menghormati dan dihormati
Kami disini teknikku sampai mati, teknik teknik teknik jaya
Hoooo hoooo oooo ooo

Hari ini futsal teknik berlaga, hari teknikku pemenangnya
Futsal teknik siap hancurkan lawannya, kita teriak teknik jaya
E teknik jaya teknik teknik jaya, e teknik jaya teknik teknik jaya
E teknik jaya teknik tenik jaya, e teknik jaya teknik teknik jaya
Hari ini futsal teknik berlaga, hari ini teknikku pemenangnya
Futsal teknik siap menghancurkan awannya, kita teriak supersonik
E supersonik super supersonik, e supersonik super supersonik
E supersonik super supersonik, e supersonik super supersonik


Lirik lagu Seenaknya Saja Dirimu oleh VOC Band

Seenaknya Saja Dirimu
By: VOC

Sadarkah kau telah menyakitiku
Sadarkah kau telah kecewakanku
Mungkin kau tak pernah bisa
Rasakan sakit yang ku rasa
Sesungguhnya ku masih mencintaimu
Sesungguhnya ku masih menginginkanmu
Bila mengingatmu jauh masih kurasakan rinduku
Uyee uyee
Kini kau tlah pergi tinggalkan diri ini
Rela tapi ku tak ikhlas untuk kehilanganmu

Reff:
Seenaknya saja dirimu
Pergi meninggalkan diriku
Tanpa peduli perasaanku
Seenaknya saja dirimu
Pergi meninggalkan diriku
Tanpa peduli cinta dan sayangku
Eeee oooo lololo

Sesungguhnya ku masih mencintaimu
Sesungguhnya ku masih menginginkanmu
Bila mengingatmu jauh
Masih kurasakan rinduku
Uyee uyee
Kini kau tlah pergi tinggalkan diri ini
Rela tapi ku tak ikhlas untuk kehilanganmu

Reff:
Seenaknya saja dirimu
Pergi meninggalkan diriku
Tanpa peduli perasaanku
Seenaknya saja dirimu
Pergi meninggalkan diriku
Tanpa peduli cinta dan sayangku
Seenaknya saja dirimu
Pergi meninggalkan diriku
Tanpa peduli perasaanku
Seenaknya saja dirimu
Pergi meninggalkan diriku
Tanpa peduli cinta dan sayangku
Uyeee



Selasa, 31 Desember 2013

Mahasiswa Yogyakarta

Pada tanggal 28 Desember 2013 telah dibentuk sebuah Komunitas Mahasiswa Yogyakarta di kantin Foodcourt Universitas Gadjah Mada oleh Nofendi Syaifudin, Harun Aroni, Arifatun Umaroh, Herianto, Iqbal Ulil Amri, Muharruddin, Wahyu Suharto, Darmaji, Puri Tiara Ichlassari Agustiningrum, Mohammad Arifin Noor, Zaenal Abdi Pamungkas, Gati Sulistiyo, Seta Brakumara, Rinda Ardayani, Rahayu Siti Setyaningsih, Muhammad Habibi, Muhammad Zainudin Maskur, Doli Martua Hutapea, Imam Jay Anto.

Struktur Pengurus

Ketua              : Nofendi Syaifudin
Wakil Ketua    : Harun Aroni
 Sekretaris       : Arifatun Umaroh
                        Mohammad Arifin Noor
Bendahara       :  Rahayu Siti Setyaningsih
                         Puri Tiara Ichlassari Agustiningrum
Asas                : Pancasila
Sifat                : Independen
Tujuan             : Menjalin komunikasi antar mahasiswa yogyakarta untuk memperkuat kebersamaan dalam mencapai tujuan berlandaskan Bhineka Tunggal Ika.
Keseketariatan            : Blimbingsari RT 3 CT IV






Friend and Love - Kesehatan dan Gangguan Mental

Paper Kesehatan dan Gangguan Mental
FRIENDSHIP AND LOVE

lambang-ugm_bw_baku_trsp.gif



Kelompok 5:

Arifatun Umaroh              12/329513/PS/06356
Mika Miyanti            12/329361/PS/06263
Prima Soraya Anas    12/ 329396/PS/06298
M. Nur Rafsanjani     12/ 329437/PS/06337
Suci Pebriani                    12/334428/PS/06396
Sigma Presilia E               12/334578/PS/06446

Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada
2012
A.     Forming Relationships: Attraction.
Pada umumnya persahabatan itu berdasarkan adanya kesamaan untuk mengembangkan sebuah hubungan yang erat. Pelaku persahabatan dan percintaan ini sebagian besar ialah individu yang sudah saling mengenal dalam jangka waktu yang lama dan berada di lingkungan yang sama. Validasi konsensual menerangkan bahwa sikap dan perilaku kita didukung oleh sikap dan perilaku orang yang cenderung sama seperti kita. Perempuan lebih menilai sebuah persahabat dari considerateness, honesty, dependability, kindness, understanding. Lain halnya dengan laki-laki, kaum laki-laki lebih meyukai good looking, cooking skills, frugaliy. Persahabatan diawali dengan sifat kepribadian yang jujur, tulus, setia, pengertian, amanah, dapat diandalkan, dan cerdas.
B.     Friendships
Persahabatan adalah sebuah hungungan dekat yang dibangun untuk meningkatkan keintiman, penerimaan, dan saling memahami. Hubungan persahabatan yang dijalin oleh semua orang akan menghasilkan keuntungan. Keuntungan tersebut antara lain:  mengurangi rasa kesepian/kesendirian, menjadi sumber daya harga diri, dan menyediakan dukungan emosional. Kemudian, adanya perbedaan jenis kelamin terhadap hubungan persahabatan yang dibangun.
Persahabatan yang terjadi diantara perempuan itu lebih banyak memiliki teman dekat, persahabatan yang dibangun lebih bersifat terbuka, saling mendukung satu dengan yang lainnya, selalu mendengarkan keluh kesah temannya dan berempati. Sedangkan, persahabatan yang terjadi diantara laki-laki itu tidak terlalu suka membicarakan tentang kelemahan mereka sendiri, cenderung menginginkan sebuah solusi yang praktis untuk menyeesaikan masalah yang mereka hadapi, dan lebih kompetitif daripada wanita. Persahabatan yang terjadi antara perempuan dan laki-laki itu sebuah hubungan teman dekat yang beda gender dan masalah yang muncul itu karena adanya perbedaan harapan.
C.     Love
Apakah cinta itu? Cinta adalah sikap terhadap orang lain (Rubin). Romantic love: Passionate love, respon emosional yang intens dan seringkali tidak realistik terhadap orang lain, orang yang terlibat menginterpretasikan perasaannya sebagai “cinta sejati”, sementara orang lain yang melihatnya sering menyebutnya infatuation. Tipe passionate love ini mempunyai komponen sexuality dan infatuation. Affectionate love: Companiote love, tipe cinta yang terjadi ketika individu ingin memiliki kedekatan dan kasih sayang dengan yang lain.
Pada hubungan cinta ini, tahap awal dari romantic love tumbuh ke dalam afeksi. Consummate love, model segitiga tentang cinta yang dikemukakan oleh Robert Sternberg ini meliputi: passion, intimacy, dan commitment. Passion ialah daya tarik seksual dan motif seksual yang terkait dengan hubungan antara pasangan yang bercinta. Intimacy ialah kedekatan yang dirasakan oleh pasangan dan kekuatan ikatan yang mempersatukan cinta mereka. Commitment ialah elemen-elemen kognitif yang terlibat di dalam keputusan membagun sebuah hubungan dan keputusan yang dapat mempertahankan hubungan tersebut.
D.   Attachment
Attachment adalah sebuah ikatan (bonding) afektif yang terus bertahan, yang ditandai oleh kecenderungan untuk mencari dan memelihara kedekatan dengan orang tertentu, khususnya ketika seseorang berada di bawah situasi menekan/stres (Bowlby dalam Colin, 1996). Mary Ainsworth (1979) mengidentifikasi adanya tiga tipe kelekatan antara bayi dan ibunya atau pengasuhnya. Secure attachment, adanya rasa aman yang dirasakan bayi saat berinteraksi dengan sang ibu atau pengasuhnya. Avoidant attachment, bayi menghindar atau menolak atau pun merespons secara lambat ketika orangtuanya datang. Ketika sang ibu atau pengasuh memperlihatkan sikap yang tidak konsisten saat berinteraksi dengan anak, hal ini memungkinkan terbentuknya Ambivalent attachment.
E.     Falling Out of Love
Hal ini dapat terjadi jika kita terobsesi dengan seseorang yang selalu menghancurkan kepercayaan kita. Jika kita terlibat dengan seseorang yang suka menghambur-hamburkan uang kita. Jika kita memiliki perasaan cinta kepada seseorang tetapi orang tersebut tidak dapat membalas perasaan cinta kita (bertepuk sebelah tangan).
F.     The Dark Side of Close Relationships
Jealous atau rasa cemburu ialah emosi negatif bercampur dengan kecurigaaan, permusuhan, kekecewaan, dan kemarahan yang dirasakan oleh seseorang. Orang yang memiliki harga diri yang rendah cenderung lebih mudah cemburu daripada orang yang memiliki harga diri tinggi. Laki-laki akan merasa cemburu jika terjadi ketidaksetiaan seksual pada pasangannya. Sedangkan, perempuan merasa cemburu ketika pasangannya memiliki komitmen dengan orang lain.
Discroll mengidentifikasikan tiga siklus marah : Anger justifies itself yaitu membuat argumen untuk membenarkan kemarahan dan kemudian menggunakan argumen ini untuk meluapkan kemarahannya lebih lanjut. Passivity and outburst kemarahan yang timbul karena kegagalan dalam menghadapi masalah sehingga setelah dia marah dia menertawakan kegagalannya sendiri. Catharsis (merasa diperlakukan tidak adil) terjadi ketika seorang temanmu yang pemarah membuat kamu marah sehingga temanmu semakin marah dan begitulah seterusnya. Carol Tavris (1989) memberikan saran untuk memutuskan siklus kemarahan: Berhenti berpikir jika kamu akan menolong temanmu; Bertanggungjawab terhadap emosi dan tindakan; Kesopanan adalah hal penting.
Spouse and Partner Abuse: Kemarahan dan kecemburuan dapat menimbulkan kekerasan dalam berhubungan; Kekerasan pasangan mempengaruhi  satu dari empat pasangan. Walker (2000) mendeskripsikan 3 siklus dalam kekerasan: Membangun suasana yang menegangkan; Peristiwa yang telah mencapai puncak ketegangan; mencintai-kesedihan yang sangat mendalam. Hambatan dalam mengubah konflik : Mereka mengurangi dan menolak kekerasan; Mereka memiliki ketergantungan pada pasangan seperti sumber kelekatan dan dukungan; Mereka memiliki self-esteem yang rendah; Lingkungan di sekitar mereka dekat dengan kekerasan.

Dependence: Orang yang sangat ketergantungan akan menjadi beban pasangannya; pasangannya merasa marah dan menjadi musuh; Orang yang ketergantungan itu memiliki self-esteem yang rendah dan merasa tidak aman. Kesepian terjadi ketika seseorang tidak berinteraksi dengan orang lain, sehingga ia akan merasa bahwa hidupnya hampa. Seseorang dalam keadaan kesepian yang kronis akan merasa bahwa dirinya meiliki kekurangan fisik atau pun mental. 

Pendakian Massal Gunung Merbabu bersama Geodipa



Kira-kira bulan Mei 2013 kemarin saya mengikuti acara pendakian massal yang diadakan oleh mapala Teknik Geodesi UGM atau biasa disapa dengan Geodipa. Pendakian massal ke Gunung Merbabu merupakan salah satu rangkaian proker dari Geodipa. Awalnya saya tidak sengaja membuka sebuah grup di facebook dan membaca sebuah postingan dari seorang member, ketika saya membaca ada pendakian massal ini saya langsung tertarik karena saya suka petualangan. Sebenarnya saya sudah mempunyai agenda pada tanggal pendakian tersebut, tapi saya rela membatalkan agenda saya demi pendakian ke Gunung Merbabu. Gunung Merbabu ini terletak wilayah Magelang dan Boyolali dengan ketinggian 3142 mdpl, sedangkan letak secara geografisnya pada  7,5° LS dan 110,4° BT. 

Pendakian Massal ini dilakukan melalui jalur Wekas, Magelang. Jalur tracking yang dilalui pun saya rasa tidak terlalu berat, namun kondisi cuaca kurang mendukung waktu itu. Ketika kami akan naik dari desa terakhir menuju pos 2 kami diterjang hujan kira-kira pukul 22.00 WIB. Hujan tidak lah menjadi alasan kami untuk berhenti, kami tetap melanjutkan perjalanan hingga sampai di pos 2 kira-kira jam 01.00 WIB. Mungkin terhitung waktu yang agak lama sampai di pos 2, hal ini wajar saja bagi kami yang masih pemula dan belum pernah naik ke Gunung Merbabu.

Pengalaman bagi saya yang sangat mengesankan bisa melakukan pendakian ke Gunung Merbabu bersama Geodipa. Disinilah saya bisa bertemu dengan teman-teman dari berbagai fakultas, meski tak ku sangka ada beberapa teman yang ternyata sudah kenal di luar sana. Teman-teman yang baru saya kenal dan panitia pendakian massal semua asyik dan baik. Meskipun baru kenal sebentar tapi rasanya seperti sudah kenal lama dan rasa kekekuargaannya juga tinggi.

Ada hal yang harus benar-benar diperhatikan ketika melakukan pendakian ke Gunung Merbabu, cuaca yang sulit diprediksi pastinya hujan atau tidaknya, sudah pasti hawa disana dingin sekali, jangan lupa membawa pakaian hangat. Kejadian yang saya alami dengan teman setenda adalah tenda kami bocor dan otomatis dalamnya basah, baik itu alas tenda, matras, dan sleeping bag yang kami kenakan pun ikut basah. Hasilnya, semalaman kami tidak bisa tidur, untuk menghilangkan rasa dingin yang menerpa kami pun memakan perbekalan yang kami bawa sambil bercerita. Selain itu, panitia yang baik hati pun membawakan kami segelas susu yang masih panas.

Setelah dikira istirahat cukup, pukul 5.00 WIB kami pun bersiap-siap melakukan pendakian ke puncak. Eits, sebelum naik tidak lupa kami melakukan pemananas agar badan ini kuat saat menaklukan puncak Gunung Merbabu. Syukur alhamdulillah pagi itu cuaca cerah dan kami bisa menikmati pemandangan alam Gunung Merbabu yang super kece badai indah mempesona.